Postingan ini berisi data seputar vulkanisme, meliputi penafsiran, indikasi, erupsi, hingga wujud gunung api. Pada bertepatan pada 4 Desember 2021 kemudian, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur hadapi erupsi. Gunung berapi paling tinggi ke- tiga di Indonesia ini menghasilkan awan panas guguran yang menimbulkan hujan abu serta menggelapkan sebagian desa di sekitarnya.
Sampai dikala ini, Gunung Semeru masih berstatus tingkat II ataupun jenis" waspada". Tidak hanya Gunung Semeru, gunung yang lain di pulau Jawa ialah Gunung Bromo pula mempunyai status yang sama. Sedangkan itu, Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah berlevel III ataupun" siaga".
Eits, jangan sangat sungguh- sungguh gitu dong. Data ini tujuannya bukan buat nakutin kalian kok, jadi senantiasa tenang serta jangan panik ya hehe. Ngomongin tentang gunung api, pastinya kita tentu mengaitkan kejadian ini dengan fenomena vulkanisme dong. Kira- kira kalian udah khatam belum nih seputar vulkanisme? Ayo, ikuti bahasanku kali ini seputar vulkanisme ya!
Apa itu Vulkanisme?
Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme merupakan seluruh kejadian yang berhubungan dengan magma yang keluar mengarah permukaan bumi lewat rekahan dalam kerak bumi. Magma ini wujudnya cair serta berpijar. Magma bergerak naik ke permukaan bumi lewat diatrema, ialah saluran yang mirip pipa. Bila telah hingga di permukaan bumi, magma berganti nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yup, betul banget, namanya berganti jadi lava.
Nah, jadi, aspek utama pada indikasi vulkanisme ini merupakan magma ya, gais. Sebab kegiatan magma itu bermacam- macam, hingga bisa memunculkan indikasi vulkanik yang bermacam- macam pula loh, semacam jenis erupsinya, wujud gunung api, serta aktivitasnya.
Indikasi Vulkanisme
Kejadian vulkanisme mempunyai indikasi yang bisa diamati loh gais, ialah indikasi saat sebelum terbentuknya vulkanisme( pravulkanisme) serta indikasi setelah terbentuknya vulkanisme( pascavulkanisme).
1. Indikasi pravulkanisme
Indikasi pravulkanisme ataupun identitas dari gunung api yang hendak meletus antara lain merupakan:
- Kerap terjalin gempa
- Banyak sumber air mengering
- Kenaikan temperatur di dekat kawah
- Terdengar gemuruh dari dalam gunung
- Hewan- hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung
2. Indikasi pascavulkanisme
Sebaliknya buat indikasi pascavulkanisme yang timbul sehabis gunung api berakhir meletus merupakan:
- Timbulnya sumber air panas ataupun geiser
- Timbulnya sumber gas ataupun ekshalasi semacam belerang
- Timbulnya sumber air yang memiliki mineral semacam belerang ataupun sulfur
Nah, sebab kalian saat ini udah tau apa itu vulkanisme serta gejala- gejalanya, saat ini saya ingin bahas tentang erupsi gunung api ya!
Erupsi Gunung Api
Kalian tentu udah sempat denger kan tentang erupsi? Erupsi merupakan proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjalin kala sesuatu gunung api meletus. Erupsi ataupun letusan gunung api bersumber pada kekokohannya terdapat 2 berbagai ya gais, ialah yang berbentuk ledakan( eksplosif) serta berbentuk lelehan( efusif).
Erupsi eksplosif merupakan erupsi dengan tekanan yang sangat kokoh, sampai menciptakan letusan yang besar ataupun ledakan. Ini sebab magma di dasar gunung mempunyai isi gas yang sangat besar, sehingga mempunyai tekanan yang besar serta menciptakan ledakan besar yang umumnya cuma satu kali.
Nah, kalo erupsi efusif merupakan erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga cuma berbentuk lelehan yang berangsur keluar. Ini terjalin sebab magma di dalamnya bertabiat basa serta mempunyai isi gas yang sedikit ya gais. Jadi umumnya erupsi jenis ini tidak menciptakan ledakan yang dahsyat.
Nah sebab 2 jenis erupsi ini, gunung- gunung api yang tersebar di bumi mempunyai wujud yang berbeda loh gais. Secara universal, terdapat 3 tipe gunung api yang butuh kalian tahu, ialah gunung api perisai, maar, serta strato.
1. Gunung Api Maar
Gunung api ini tercipta sebab terbentuknya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang lumayan besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan wujud ini merupakan Gunung Lamongan serta Gunung Dieng.
2. Gunung Api Perisai
Cocok namanya, gunung api perisai merupakan gunung yang wujudnya relatif datar. Gunung ini cuma tercipta sebab erupsi efusif. Sebab magma yang keluar sangat cair, gunung ini mempunyai lereng yang sangat landai serta bawah yang relatif luas. Gunung api jenis ini tidak ditemui di Indonesia ya gais, melainkan di negeri lain. Contohnya semacam Gunung Mauna Loa serta Gunung Kilauea di Hawaii.
3. Gunung Api Kerucut
Gunung api kerucut ataupun biasa pula diucap strato ialah wujud gunung api yang sangat universal di Indonesia. Gunung ini tercipta sebab erupsi kombinasi antara eksplosif serta efusif. Tumpukan magma yang bergantian dari letusan( eksplosif) serta lelehan( efusif) mengendap terus menjadi besar bersamaan ekspedisi waktu. Inilah yang menimbulkan bilik kawah dari gunung tipe ini mempunyai batuan beku yang berlapis- lapis. Sebagian gunung api di Indonesia dengan wujud ini antara lain merupakan Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, serta Gunung Pangrango. Gunung Semeru serta Gunung Raung yang tadinya saya bahas pula masuk pada jenis ini ya gais.
Status Kegiatan Gunung Api
Nah kalo saat ini udah tau sebagian wujud dari gunung api, tentu kalian penasaran pula kan sama kegiatan gunung api? Di dini tadi saya udah bahas tentang Gunung Semeru yang diberi status“ waspada”. Nah saat ini saya ingin kasih tau lebih detailnya nih tentang status yang diberikan pada gunung aktif Indonesia.
Bersumber pada Permen ESDM Nomor. 15 Tahun 2011, tingkatan kegiatan gunung api di Indonesia dipecah jadi 4 tingkat ataupun tingkatan loh gais. Keempat tingkat itu dari sangat rendah ke sangat besar merupakan Tingkat I( Wajar), Tingkat II( Waspada), Tingkat III( Siaga), serta Tingkat IV( Awas). Kalian dapat cermati lagi lebih dalam lewat foto di dasar ya:
Tingkatan kegiatan gunung api ini bukan selaku predikat sesuatu gunung aja loh gais, tetapi ini pula digunakan aparat serta warga dekat selaku arahan kala lagi dalam kondisi genting. Aksi yang diambil oleh aparat serta masyarakat nantinya hendak disesuaikan dengan tiap- tiap tingkat gunung tersebut, sehingga dapat terwujud mitigasi musibah yang efisien serta efektif.
Itu ia bahasan kita kali ini seputar vulkanisme ya gais! Kalo kalian ingin tau lebih banyak lagi tentang data menarik seputar pelajaran kalian di sekolah,